Penggunaan Serializable di Java

Kegunaan Serializable

Jika anda menggunakan Java untuk membuat proyek web application, pasti anda akan menjumpai interface Serializable. Serializable digunakan agar object yang dibuat dari class yang implement interface tersebut dapat diubah menjadi byte stream. Tujuan utamanya adalah agar object tersebut dapat disimpan menjadi file atau dikirim melalui network.

Object pada java disimpan dalam heap dalam memory. Jika aplikasinya mati, maka OS akan mengalokasikan ulang memory dan konsekuensinya object akan hilang. Agar object dapat diambil dari heap untuk disimpan ke dalam harddisk atau dikirim melalui network, maka object tersebut harus diubah menjadi byte stream dulu melalui proses Serialization.

Contohnya pada penggunaan HTTP request berikut:

public static void main(String[] args) {

    HttpClient client = new DefaultHttpClient();
    HttpPost post = new HttpPost(“https://www.example.com”);

    try {
        List<NameValuePair> nameValuePairs = new ArrayList<NameValuePair>(1);
        nameValuePairs.add(new BasicNameValuePair(“Email”, “youremail”));
        post.setEntity(new UrlEncodedFormEntity(nameValuePairs));
        HttpResponse response = client.execute(post);
        BufferedReader rd = new BufferedReader(new InputStreamReader(
                response.getEntity().getContent()));
        String line = "";
        while ((line = rd.readLine()) != null) {
            System.out.println(line);
        }
    } catch (IOException e) {
        e.printStackTrace();
    }
}

Pada code snippet di atas, agar object nameValuePair dapat diambil dari heap space dan bisa dikirim sebagai byte melalui internet, maka harus implement Serializable. Jika merujuk pada javadoc, maka benar saja, class tersebut implements Serializable.

serialVersionUID

Jika class anda implement Serializable, maka anda harus menetapkan serialVersionUID pada class tersebut. Biasanya oleh IDE, misalnya Eclipse anda punya pilihan untuk generate default (1L) atau generated berdasarkan variable dalam class anda.

Kegunaan serialVersionUID ini adalah menentukan apakah byte stream atau file hasil yang berhasil di-serialize dapat di-deserialize atau diubah kembali menjadi object dengan serialVersionUID yang sama.

Jadi, misalnya hari ini dengan serialVersionUID = 1L, kemudian melakukan serialisasi object menjadi satu file.

class Employee {
    private static final long serialVersionUID = 1L;
    String name;
    String email;
}

Besoknya, kita menambahkan class variable yang baru, yaitu mobileNo, maka jika kita tidak mengubah serialVersionUID, file tersebut dapat diubah ulang menjadi object. Walaupun mobileNo tetap null. Wajar, karena memang di awal variable tersebut tidak ada.

class Employee {
    private static final long serialVersionUID = 1L;
    String name;
    String email;
    String mobileNo;
}

Namun, ada kalanya kita tidak mau jika file lama bisa diubah menjadi object lagi. Mungkin dengan adanya penambahan variable baru bisa mengakibatkan business logic yang berbeda. Maka kita tinggal mengubah serialVersionUID, misalnya menjadi serialVersionUID = 2L.

Dengan mengubah serialVersionUID, maka jika program mencoba untuk mengubah file menjadi object (deserialisasi), maka program akan melempar exception, yaitu : InvalidClassException.

Demikian penggunaan Serializable di Java. Jika ada pertanyaan, bisa disampaikan melalui comments.

One thought on “Penggunaan Serializable di Java

  1. Pingback: Penggunaan Serializeable Di Java (PBO) – YesaBroo

Leave a comment